Harari dan Sejarah sebagai Alat Pembebasan Manusia
Sejarah seharusnya menjadi alat untuk membebaskan manusia dari ikatan konflik dan kebencian yang telah mendarah daging. Apakah dunia, terutama Indonesia, telah melakukan hal ini?
        
            Sejarah seharusnya menjadi alat untuk membebaskan manusia dari ikatan konflik dan kebencian yang telah mendarah daging. Apakah dunia, terutama Indonesia, telah melakukan hal ini?
        
            Melalui “The Counter-Revolution of Science”, F.A. Hayek menunjukan bahwa ilmu sosial sulit untuk menciptakan sebuah hukum karena terlalu dekat dengan subjektivitas yang mereka miliki.
        
            Selama memimpin Mesir, Anwar Sadat cenderung dekat dengan Amerika Serikat dan blok Barat. Ini membuatnya melakukan tiga langkah kontroversial selama memimpin negara tersebut. Apa saja itu?
        
            Dalam historiografi Indonesia, pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postweg) digambarkan sebagai praktek korupsi besar-besaran Daendels yang kejam menggunakan tenaga kerja rodi. Apa benar demikian?
        
            Melalui buku “Peradaban Jawa”, Supratikno Rahardjo mengajak pembaca untuk menyelami aspek-aspek peradaban Jawa kuno yang terus tumbuh, dan mungkin masih dapat dirasakan hingga kini.
        
            Bagi sejarawan sekaliber Kuntowijoyo, sejarah versi malaikat lebih berharga ketimbang sejarah versi manusia. Meski mungkin lemah secara metode penelitian kesejarahan, sejarah versi malaikat menyajikan kisah masyarkat kebanyakan yang berjuang secara ikhlas dalam perjalanan sejarah.
        
            Meski buku ini masih berantakan, ia menyajikan tesis sederhana kepada pembaca; bahwa budaya konsumsi roti di Kota Yogyakarta merupakan salah satu contoh pertemuan antara Timur dan Barat
        
            Badan Riset dan Inovasi Nasional, melalui kuliah umum dalam rangka menyambut Hari Kartini, membedah pelajaran adat wanita ideal dalam lingkungan keraton Jawa pada Kamis (28/3) lalu
        
            Hadirnya stigma negatif terhadap bahasa akademis atau “ndakik-ndakik” seharusnya tidak perlu ragu bagi seorang akademikus untuk mengungkapkan isi pikirannya kepada publik.
        
            Kaum Muslimin di Asia Tenggara perlu memberi contoh tentang penerapan Islamisitas secara aktual dalam penyelamatan alam lingkungan dan sumber daya alam. Di sini kaum Muslim harus memperkuat integritas diri pribadi dan komunitas sehingga dapat mengaktualkan Islam ramhatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta.