Memahami Kebenaran Sejarah melalui Jalaluddin Rumi
Jalaluddin Rumi tidak hanya mengajarkan menegnai cinta kasih. Melalui syair tentang kebenaran sebagai pecahan cermin Tuhan, ia menunjukan bahwa kebenaran sejarah harus dimaknai secara menyeluruh
Jalaluddin Rumi tidak hanya mengajarkan menegnai cinta kasih. Melalui syair tentang kebenaran sebagai pecahan cermin Tuhan, ia menunjukan bahwa kebenaran sejarah harus dimaknai secara menyeluruh
Sebagai manusia yang religius, manusia Indonesia senang melibatkan Tuhan dalam berbagai urusan, baik profan maupun sakral. Padahal, urusan tersebut masih bisa diselesaika oleh manusia lain, alih-alih harus melibatkan Tuhan
Meski buku ini masih berantakan, ia menyajikan tesis sederhana kepada pembaca; bahwa budaya konsumsi roti di Kota Yogyakarta merupakan salah satu contoh pertemuan antara Timur dan Barat
Mahatma Gandhi, dengan sangat tepat, berpendapat bahwa seluruh agama dan kepercayaan di dunia, yang berwujud tidak sempurna, berasal dari sebuah agama tunggal yang tak terungkapkan oleh kata-kata
Kehidupan politik Indonesia masa kini tidak dapat dilepaskan dengan kehidupan politik para raja dan bangsawan tradisional pada masa kerajaan. Hal tersebut, oleh Soemarsaid Moertono, tergambar dengan jelas dalam buku ini
Pendidikan Indonesia benar-benar sebuah ironi. Guru enggan menjadikan buku sebagai hal utama untuk mengisi waktu luang mereka, dan siswa mengikuti para guru, enggan melirik buku untuk menemani hari-hari mereka
Buku “Nasionalisme & Revolusi Indonesia” tidak hanya mengajak pembaca untuk mengetahui kisah Indonesia pada masa Revolusi (1945-1950). Buku ini mengajak pembaca menyelami pengalaman langsung Kahin pada masa tersebut.
Sejarah seharusnya menjadi alat untuk membebaskan manusia dari ikatan konflik dan kebencian yang telah mendarah daging. Apakah dunia, terutama Indonesia, telah melakukan hal ini?
Polemik antara BEM UI vs TNI, yang digemakan dan dipanas-panasi kembali oleh pengguna TikTok, menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia masih mengandalkan emosi mereka dalam melihat isu Papua. Mereka masih belum mengutamakan rasio, melacak akar konflik yang terjadi selama ini
Oleh Sartono, kisah pemberontakan masyarakat Banten pada Juli 1888 tidak hanya gejolak sosial yang berdiri dalam ruang hampa. Ia merupakan kulminasi dari kondisi sosial, ekonomi, dan kultural Banten sepanjang abad ke-19