
Falsafah Pendidikan “Kiri” Kaum Murba
Pendidikan seharusnya mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memperhalus rasa, seperti yang diungkapkan Tan Malaka. Sudahkah itu terwujud?
Rubrik ulasan kutipan tokoh, baik tokoh terkenal maupun tokoh yang biasa-biasa saja, yang disajikan dengan mendalam dan kritis. Masuki dunia kutipan yang tidak hanya menyajikan kutipan kosong tanpa makna
Pendidikan seharusnya mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memperhalus rasa, seperti yang diungkapkan Tan Malaka. Sudahkah itu terwujud?
Kutipan Mohammad Arkoun mencerminkan keberanian seorang intelektual Islam kontemporer dalam mengkritik tradisi keagamaan para ortodoksi Islam. Ia mengajak umat untuk tidak terjebak dalam kekakuan yang normatif, menggali teks dengan lebih kontekstal
Idealisme merupakan kemewahan terakhir para pemuda, ungkap sosok yang dianggap sebagai sang pemilik kutipan, Tan Malaka. Idealisme menjadi mesin utama pemuda untuk membangun diri dan bangsanya
Bagi seorang Martin Luther King, kita perlu mengakui kekuatan sejarah. Berkaca dari segregasi ras kulit hitam dan kulit putih di Amerika Serikat, ia menyerukan kepada sesamanya untuk memahami sejarah lebih mendalam, dan membentuknya kembali
Kematian Tuhan menandai awal kebebasan manusia untuk menentukan hidupnya sendiri. Tuhan tidak lagi mengatur mereka, karena sosok Tuhan telah dibunuh manusia
Bagi seorang Immanuel Kant, insan yang tercerahkan adalah mereka-mereka yang memiliki kemampuan untuk menggunakan akalnya sendiri. Sudahkah kita berbuat demikian?
George Santayana pernah berkata, bahwa siapa pun yang tidak belajar dari sejarah, akan dikutuk untuk mengulanginya. Apa benar?
Jalaluddin Rumi tidak hanya mengajarkan menegnai cinta kasih. Melalui syair tentang kebenaran sebagai pecahan cermin Tuhan, ia menunjukan bahwa kebenaran sejarah harus dimaknai secara menyeluruh
Sebagai manusia yang religius, manusia Indonesia senang melibatkan Tuhan dalam berbagai urusan, baik profan maupun sakral. Padahal, urusan tersebut masih bisa diselesaika oleh manusia lain, alih-alih harus melibatkan Tuhan
Mahatma Gandhi, dengan sangat tepat, berpendapat bahwa seluruh agama dan kepercayaan di dunia, yang berwujud tidak sempurna, berasal dari sebuah agama tunggal yang tak terungkapkan oleh kata-kata