Feminisme: Sejarah, Anarkisme, dan Cita-Cita Revolusi
Buku “Pembebasan Perempuan” merupakan buku penting bagi mereka yang ingin melihat feminisme sebagai sebuah gerakan memperjuangkan kesetaraan. Sayang, buku ini diterjemahkan secara kacau-balau
Rubrik resensi buku maupun kumpulan kutipan yang disaijkan dengan pendekatan khas Historical Meaning. Dalami bagaimana buku dan kumpulan kutipan membentuk narasi mengenai suatu topik tertentu
Buku “Pembebasan Perempuan” merupakan buku penting bagi mereka yang ingin melihat feminisme sebagai sebuah gerakan memperjuangkan kesetaraan. Sayang, buku ini diterjemahkan secara kacau-balau
Pada mulanya, urusan seksualitas adalah pembicaraan publik di Jawa. Lambat laun, masyarakat Jawa mengubah pandangan tersebut menjadi privat, dibatasi ruang-ruang pribadi yang khusus
Manusia menginginkan kebebasan. Proses pencarian kebebasan bagi seorang manusia dapat kita tengok melalui novel “The House of Light”
Hakikat Tuhan, salah satu karya Cicero, menyajikan perdebatan antara kelompok Epikurean dan Stoik mengenai sosok Tuhan. Menjadi karya terbaik zaman klasik, buku ini mengabadikan perdebatan tersebut secara mengesankan
Teto dan Atik menempuh jalan yang berbeda. Sebagai tentara KNIL, Teto mengharapkan kembali kedatangan Belanda ke Indonesia. Di sisi lain, Atik menggelorakan semangat merah-putih di tanah Republik. Akankah mereka bertemu?
Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah. Jika kita tidak siap, kita akan terombang-ambing dalam berbagai pergulatan dan masalah yang menghadang. Kondisi ini tergambar jelas dalam kehidupan pasangan Amara-Baron
Buku “Rumah Kertas” tidak haya menggambarkan hubungan antara manusia dan buku sebagai relasi antara makhluk hidup dan mati. Dalam novel ini, buku digambarkan sebagai sesuatu yang hidup dan memiliki jiwa
Petualangan Evangeline dan Jacks, Sang Pangeran Hati, berlanjut dalam “The Ballad of Never After”. Kali ini, mereka berusaha mencari Pelengkung Valory untuk memecahkan kutukan
“The Killing at Kingfisher Hill” tidak hanya mengisahkan petualangan Hercule Poirot memecahkan sebuah kasus pembunuhan. Ia juga menampilkan intrik berbagai tokoh melalui bahasa khas Agatha Christie
Melalui “Matinya Sokrates”, pembaca menyelami kebahagiaan Sokrates yang tidak takut akan kematian. Meski ajal, yang perlahan namun pasti, menyambutnya, ia tetap senang dan tetap berfilsafat