
Sekali Lagi tentang Humaniora
Lewat pelajaran sejarah dapat kita tanamkan, pendidikan humaniora yang lebih banyak. Bukan berarti pendidikan humaniora yang terpenting, tetapi ilmu dan humaniora harus diletakkan seimbang.
Lewat pelajaran sejarah dapat kita tanamkan, pendidikan humaniora yang lebih banyak. Bukan berarti pendidikan humaniora yang terpenting, tetapi ilmu dan humaniora harus diletakkan seimbang.
Sastra memberikan pelita bagi manusia untuk menjalani kehidupan ini. Disayangkan, generasi masa kini abai terhadap esensi sastra.
Bentrokan antara warga Pulau Rempang dengan aparat keamanan gabungan pada awal September 2023 menjadi bukti nyata sikap abai pemerintah terhadap humaniora. Humaniora dipandang tidak penting, sehingga hampir tidak pernah dilibatkan dalam proses pembangunan.
Berawal dari pertemuan dengan Kiai Sholeh Darat, Kartini menemukan pelita melalui agama Islam. Ini membuatnya menjadi seorang “Hamba Allah” yang taat pada prinsipnya memajukan pendidikan kaum bumiputera.
Filsafat tidak hanya perlu diperkenalkan kepada masyarakat agar mereka dapat berpikir rasional dan objektif, tetapi juga sebaliknya, mem-filsafat-kan bumi, menjadikan dunia ini sebagai tempat yang damai dan rasional.
Sri Asta Asura Ratna Bumi Banten dan Gajah Mada bersitegang. Dampaknya, Majapahit memutuskan untuk menyerbu Bali. Bagaimana kisahnya?
Panji Gumilang, pemimpin pondok pesantren Al-Zaytun, merupakan sosok kontroversial. Pandangannya mengenai Islam, menurut opini Tempo, hanya sebatas perbedaan tafsir atas agama Islam. Apa benar demikian?
Karya sejarah yang baik, menurut Marc Bloch, wajib dapat menggungah rasa ketertarikan pembacanya akan sejarah. Atau, dalam bahasa Bloch, membuat pembaca “merasa lapar”.
BDG Connex sukses menggelar acara pembukaan “Bandung Art Month ke-6” di Sanggar Olah Seni Babakan Siliwangi (SOS Baksil), Jalan Siliwangi No.7, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Kepala daerah merasa tidak membutuhkan pendampingan, begitu pula sebaliknya kepala daerah merasa bahwa eksistensi wakil belum sepenuhnya optimal. Menghadapi hal ini, wakil kepala daerah berada pada dua kemungkinan: diam dan terus menerima fasilitas yang menjadi hak mereka atau merasa malu dan mengundurkan diri dari posisi ini.