STIEPAR YAPARI Gelar Kuliah Umum Interpretasi Wisata Sejarah

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) YAPARI menggelar kuliah umum bertajuk “Interpretasi Wisata Sejarah”. Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin, 05 Juni 2023 di kampus STIEPAR YAPARI, Jalan Prof. Dr. Sutami No.81-83, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat.

Hadir sebagai narasumber Ummy Latifah, penulis buku “Hallo Bandoeng Hier Den Haag” dan Ganis Nosa, Pemandu Wisata dan Pegiat Wisata Heritage yang tergabung dalam HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kota Bandung. Mereka berdua membawakan materinya dengan menarik sehingga membuat suasana kuliah umum tersebut menjadi hidup dan meriah.

Acara dipandu oleh Adrian Agoes, S.Sos., M.Par sekaligus sebagai Ketua Prodi D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) STIEPAR YAPARI. Kegiatan ini diinisiasi oleh Mahasiswa Prodi D3 UPW sebagai output mata kuliah Perencanaan Event. Kegiatan dibuka oleh Wakil Ketua 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Taufiq Hidayat, S.Sos., M.M.

Interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam kegiatan berwisata. Kemampuan dasar interpretasi juga sekaligus sebagai salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa Prodi D3 UPW STIEPAR, terutama dalam melaksanakan kegiatan kepemanduan. Kepemanduan wisata jika didasari oleh pengetahuan yang baik maka akan berdampak pada kualitas pengalaman wisatawan.

“Saat ini telah berkembang di masyarakat mengenai folklore, mitos, dan legenda. Seorang pemandu yang profesional hendaknya dibekali tidak hanya mengetahui cerita atau dongeng semata. Namun, mereka juga  perlu diberikan bekal berupa pemahaman dari sisi sejarah dan bukti data yang valid,“ ujar Ummy Latifah dalam paparannya.

Sementara itu menurut Ganis, syarat seorang pemandu selain memiliki pengetahuan, juga harus dibekali kemampuan komunikasi yang baik. Pendapatnya ini memperkuat pendapat sebelumnya yang dikemukakan oleh Ummy Latifah.

Baca Juga  BRIN Bahas Peran Mitologi dalam Dinamika Sejarah Pergerakan Masyarakat Sultra ke Maluku

Dalam buku yang ditulis oleh Ummy tergambar bagaimana data sejarah perjalanan telekomunikasi di Indonesia dari masa ke masa hingga perkembangannya sampai sekarang. Data sejarah ini jika dikuak lebih dalam akan memberikan sesuatu yang menarik.

Kuliah umum berlangsung menarik dan interaktif. Selain dihadiri oleh para mahasiswa STIEPAR, kuliah umum juga dihadiri oleh mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (Polban), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan beberapa perwakilan guru di Kota Bandung.

Dalam sambutannya, Adrian Agoes menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa sebagai penyelenggara event karena mereka telah mampu merencanakan dan melaksanakan event dengan baik. Ia juga berterima kasih kepada para narasumber yang telah berkenan menyampaikan materi kepada seluruh peserta.

“Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan, tidak hanya sekedar konsep. Namun, juga pada tahapan implementasi,” pungkas Adrian.

*Berita dikutip dari Pratama Media News, dengan judul yang sama. Tautan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *