Kedudukan Musik dalam Islam
Meski masih menjadi perdebatan, budaya bermusik eksis dalam kebudayaan masyarakat Islam. Jejak-jejaknya dapat kita lihat dalam melantunkan Al-Qur’an, mengumandangkan azan, hingga tradisi Sufi
Meski masih menjadi perdebatan, budaya bermusik eksis dalam kebudayaan masyarakat Islam. Jejak-jejaknya dapat kita lihat dalam melantunkan Al-Qur’an, mengumandangkan azan, hingga tradisi Sufi
Pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels, dua figur penting dalam Marxisme, sedikit berseberangan ketika bicara soal seni. Meski begitu, mereka sepakat bahwa seni adalah produk kehidupan material yang menggambarkan kesadaran sosial tertentu
Orientalisme, konsep yang dikupas secara mendalam oleh Edward Said, tidak hanya tampak dalam bidang politik dan pengetahuan. Ia juga dapat dilihat melalui penciptaan karya musik dan teater
Oleh Mussorgsky, lukisan dapat dikemas menjadi lantunan irama musik bertajuk “Pictures at an Exhibition” yang lembut, indah, dan menyentuh kalbu
Ketika Gorbachev mencanangkan Perestroika, diskusi terhadap teori-teori Marxisme menggelora di Soviet. Publik Soviet, secara aktif, berdiskusi terkait berbagai kepercayaan Marx yang selama ini dianut Uni Soviet
Secara teknis, musik Palestina terlahir dalam dua jalur. Jalur pertama adalah musik tradisional, yang kemudian melahirkan musik bermuatan politik sebagai simbol perlawanan atas penjajahan Israel
Meski kondisinya kian terancam, Popular Art Centre tetap menjadi garda terdepan penjaga musik rakyat Palestina. Kehadirannya mendokumentasikan dan mengarispkan musik-musik tradisional Palestina menjadi bukti, bahwa Palestina eksis sebagai sebuah bangsa
Konsep akhir dari sejarah telah diperdebatkan sejak pemikiran Hegel hingga Fukuyama dan Derrida. Melalui tiga pemikir tersebut, konsep tersebut diulas sesuai dengan jiwa zaman kehidupan para pemikir
Sang komponis ternama, Ludwig van Beethoven, berniat untuk menggubah simfoni untuk Napoleon Bonaparte, idolanya. Sayang, sejak sang idola menjadi kaisar, simfoni tersebut diurungkan
Bagi kita, lukisan “A Pair of Shoes” karya Vincent van Gogh mungkin hanya menggambarkan keindahan semata, sebuah sepatu tua. Namun, bag filsuf, ia menggambarkan realitas mengenai dunia yang Ada